Musda VII PDPM Kabupaten Sijunjung: Kaderisasi Pemuda Negarawan untuk Sijunjung Berkemajuan

Musyawarah Daerah (Musda) VII Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Sijunjung bukan sekadar ajang pemilihan kepengurusan baru, tetapi momentum strategis untuk meneguhkan kembali arah perjuangan persyarikatan. Dengan mengangkat tema "Pemuda Negarawan untuk Sijunjung Berkemajuan," Musda ini bukan hanya seremonial belaka, tetapi menegaskan komitmen bahwa kader Pemuda Muhammadiyah harus siap menjadi pemimpin yang berintegritas, kompeten, dan memiliki visi besar bagi umat serta bangsa.
Mengemban Amanah dengan Ikhlas dan Tanggung Jawab
Sebagai organisasi yang telah berkontribusi besar dalam dakwah Islam dan pembangunan bangsa, Muhammadiyah selalu menanamkan nilai bahwa kepemimpinan adalah amanah, bukan sekadar posisi yang harus diperebutkan. Seperti pesan luhur yang selalu dipegang oleh kader Muhammadiyah:
"Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah."
Amanah kepemimpinan dalam PDPM bukanlah sekadar kehormatan, tetapi tanggung jawab besar. Setiap pengurus yang terpilih harus memahami bahwa kepemimpinan adalah bentuk pengabdian, bukan kesempatan untuk mengejar kepentingan pribadi.
Adhan Chaniago, salah satu tokoh yang digadang-gadang akan terlibat dalam Musda ini, menegaskan pentingnya keikhlasan dalam menjalankan amanah:
"Saya berharap pengurus yang terpilih tidak hanya mementingkan visi dan misi terselubung, tetapi benar-benar dengan niat ikhlas untuk mewakafkan diri dan pikirannya dalam mengembangkan dakwah persyarikatan di Kabupaten Sijunjung."
Mencetak Pemimpin Berintegritas dan Berkapasitas
Dalam memilih kepemimpinan, kualitas harus menjadi prioritas utama. Pemuda Muhammadiyah bukan sekadar organisasi kepemudaan, tetapi wadah kaderisasi yang melahirkan pemimpin umat dan bangsa. Oleh karena itu, pengurus yang terpilih harus memenuhi beberapa kriteria utama:
-
Integritas yang Kokoh
- Bersih dari kepentingan pribadi yang bertentangan dengan nilai-nilai Muhammadiyah.
- Memiliki rekam jejak yang baik, baik dalam kehidupan nyata maupun digital.
-
Kapabilitas Manajerial dan Kepemimpinan
- Memiliki kecakapan dalam mengelola organisasi dan mengembangkan program-program strategis.
- Mampu membangun komunikasi yang efektif dengan berbagai elemen masyarakat dan kader.
-
Orientasi Dakwah yang Kuat
- Menjadikan Muhammadiyah sebagai medan perjuangan, bukan sekadar alat eksistensi pribadi.
- Fokus pada pengembangan umat, pendidikan, dan pemberdayaan sosial berbasis Islam.
Musda: Bukan Ajang Kompetisi, tetapi Ruang Kolaborasi
Dalam setiap pemilihan, menang dan kalah adalah sesuatu yang wajar. Namun, di dalam Muhammadiyah, yang lebih utama adalah bagaimana seluruh kader tetap solid dan bersatu pasca-Musda. Kepengurusan yang baru harus didukung oleh seluruh elemen organisasi, karena perjuangan membangun Muhammadiyah tidak bisa dilakukan sendirian.
Kontestasi dalam Musda haruslah dijadikan sebagai ajang mencari pemimpin terbaik, bukan arena untuk rivalitas yang berujung pada perpecahan. Semua kader harus memiliki sikap dewasa dalam berorganisasi, di mana kebersamaan dalam perjuangan lebih utama daripada sekadar kepentingan pribadi.
Membangun Masa Depan Sijunjung yang Berkemajuan
PDPM Kabupaten Sijunjung memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam membangun daerah yang lebih maju, berdaya saing, dan memiliki karakter Islami yang kuat. Dengan kepemimpinan yang solid, visi yang jelas, serta strategi yang matang, Pemuda Muhammadiyah dapat menjadi lokomotif perubahan bagi Sijunjung.
Musda VII ini bukan sekadar pergantian kepengurusan, tetapi momentum untuk meneguhkan kembali arah perjuangan. Setiap kader Muhammadiyah di Kabupaten Sijunjung harus menyadari bahwa perjuangan ini adalah estafet yang harus diteruskan dengan semangat dan dedikasi tinggi.
Mari bersama-sama membangun Muhammadiyah yang lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih berdampak bagi umat dan bangsa. Hidup-hidupilah Muhammadiyah!